DetailNews.id – Kegiatan reses menjadi momentum penting bagi anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Raski Ashari Mokodompit, untuk turun langsung menyerap aspirasi masyarakat. Dalam reses yang digelar di sejumlah titik di Kota Kotamobagu, politisi Partai Golkar ini menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan berbagai kebutuhan mendesak masyarakat di daerah pemilihannya.
Raski, yang juga menjabat Sekretaris DPD Partai Golkar Sulut dan anggota Komisi I DPRD Sulut, menyampaikan bahwa reses bukan sekadar rutinitas konstitusional, tetapi juga merupakan tanggung jawab moral dan politis sebagai wakil rakyat.
“Reses adalah sarana komunikasi dua arah antara kami sebagai wakil rakyat dengan masyarakat. Ini adalah saat yang tepat untuk mendengarkan keluhan, menjelaskan proses kebijakan publik, dan membangun kepercayaan,” ujar Raski, Jumat (05/09/2025).
Selama pelaksanaan reses, sejumlah isu krusial disampaikan oleh masyarakat. Di antaranya adalah minimnya penerangan jalan, kerusakan infrastruktur jalan, hingga permintaan pembangunan jalan paving dan penahan tebing di Sungai Katulidan, Kelurahan Gogagoman, Kecamatan Kotamobagu Barat.
Salah satu keluhan yang cukup mendesak datang dari warga Kelurahan Upai, yang mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah dan menghambat mobilitas sehari-hari.
“Banyak aspirasi saya terima terkait penerangan dan kerusakan jalan. Ini tentu akan saya bawa ke pembahasan di tingkat provinsi, khususnya dalam penyusunan APBD Sulut,” jelas Raski.
Sebagai anggota Komisi I DPRD Sulut, yang membidangi urusan pemerintahan dan hukum, Raski menegaskan bahwa dirinya memiliki tanggung jawab lebih dari sekadar menyampaikan laporan reses. Ia berkomitmen untuk mengawal setiap aspirasi hingga ke tahap realisasi kebijakan dan penganggaran.
“Kami di DPRD tidak hanya hadir untuk mendengar, tapi juga menjelaskan bagaimana proses pengambilan kebijakan, mulai dari penyusunan anggaran hingga implementasi pembangunan. Ini bagian dari edukasi politik kepada masyarakat,” terangnya.
Menurut Raski, informasi yang didapat langsung dari masyarakat jauh lebih aktual dan merefleksikan kondisi riil di lapangan dibanding laporan-laporan administratif. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya reses sebagai alat untuk merumuskan kebijakan yang lebih responsif dan tepat sasaran.
“Melalui reses ini, kami mendapat gambaran utuh tentang apa yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat. Ini akan menjadi dasar dalam menyusun program-program prioritas ke depan,” katanya.
Selain infrastruktur, masyarakat juga menyampaikan aspirasi terkait pelayanan publik dan kesejahteraan sosial. Raski menyatakan bahwa seluruh masukan tersebut akan dikompilasikan dan dibawa dalam forum resmi DPRD.
“Bagi saya, mendengarkan langsung suara masyarakat adalah bagian penting dari proses demokrasi. Tidak cukup hanya menyelesaikan satu-dua masalah teknis, kita harus berpikir jangka panjang: bagaimana menciptakan kebijakan yang berkelanjutan dan berpihak kepada rakyat,” tegasnya.
Menutup kegiatan resesnya, Raski Ashari Mokodompit menegaskan bahwa kepercayaan masyarakat adalah modal utama dalam menjalankan tugas sebagai legislator. Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk terus bekerja secara profesional, transparan, dan berpihak pada kepentingan publik.
“Reses adalah ruang untuk memastikan bahwa suara rakyat didengar. Kami akan terus memperjuangkan aspirasi ini agar Sulawesi Utara menjadi daerah yang lebih maju, sejahtera, dan berkeadilan,” pungkasnya.
Kehadiran Raski Ashari Mokodompit dalam kegiatan reses di berbagai titik di Kotamobagu disambut antusias oleh masyarakat. Warga menilai bahwa kunjungan langsung anggota DPRD Sulut tersebut menjadi bukti kepedulian wakil rakyat terhadap persoalan yang mereka hadapi sehari-hari.
Meski mengapresiasi kegiatan reses, beberapa warga juga berharap agar hasil pertemuan ini tidak berhenti pada tahap pencatatan semata, tetapi benar-benar diperjuangkan dan dikawal hingga terealisasi.
Peliput : Owen Bangki