DetailNews.id, Yogyakarta – Guna mewujudkan keamanan keselamatan dan ketertiban berlalu lintas (Kamseltibcar), Polda DIY melalui Ditlantas melaksanakan pembinaan keselamatan berlalu lintas.
Kegiatan yang berlangsung di Kantor Samsat Kota Yogyakarta, Jalan Tentara Pelajar, Rabu (12/11/2025) diikuti sebanyak 220 peserta dari perwakilan komunitas driver ojek online se Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Yang spesial dari kegiatan pembinaan Kamseltibcar kali ini, karena disertai deklarasi bersama dengan komunitas driver ojek online se-DIY untuk komitmen menolak Knalpot Brong dan balapan liar.
Adapun ikrar yang diucapkan adalah “Kami… Driver ojek online DIY adalah pelopor keselamatan berlalu lintas. Knalpot brong? No… Balap liar? No… Tertib berlalu lintas? Yes… Yes… Yes”.
Usai pengucapan ikrar bersama, dilanjutkan dengan penandatanganan bersama dengan peserta dari driver ojek online, Dinas Perhubungan DIY, Kanwil Jasa Raharja DIY dan Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda DIY.
Sementara itu, AKBP Widya Mustika Ningrum selaku Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda DIY mengatakan bahwa pelanggaran lalulintas di DIY masih tinggi. Salah satu penyebabnya masih banyaknya masyarakat pengendara yang memakai kendaraan tidak standar seperti knalpot brong dan balapan liar.
“Penyebab masih tingginya pelanggaran lalu-lintas itu karena masih banyak yang menggunakan kendaraan tidak standar. Contohnya knalpot brong. Ya termasuk balap liar. Kedua perilaku ini sangat mengganggu ketertiban lalu lintas dan membahayakan bagi pengendara orang lain dan diri sendiri,” kata AKBP Widya Mustika Ningrum.
Karena itu, pada kesempatan ini dia masyarakat dari semua komponen untuk ikut bersama-sama kepolisian memerangi knalpot brong dan balapan liar. Terutama komunitas gojek online, generasi muda, pelajar dan mahasiswa.
Sebelumnya kata AKBP Widya, kegiatan serupa juga dilaksanakan ikrar anti knalpot brong dan balap liar dengan sasaran seluruh kepala desa dan perangkat desa. Pelibatan kepala desa dan perangkatnya untuk ikut memerangi penggunaan knalpot brong dan balap liar yang kian marak di DIY.
“Kita sudah lakukan langkah preemtif, preventif dan represif. Kita ingin mengajak seluruh elemen masyarakat, ayo sama-sama kita dukung. Tidak hanya menjadi tugas polisi saja, tapi juga menjadi tugas dari elemen masyarakat,” katanya.
Masih kata AKBP Widya, jika penggalangan dan mengajak untuk menjadi pelopor Kamseltibcar lalu lintas sudah dilakukan dan jika upaya ini masih saja terjadi, ya upaya terakhir akan dilakukan penegakan hukum,” tegasnya.
Ke depan Polda harap DIY bisa keluar dari 10 besar tertinggi angka lakalantas.
Masih menurut AKBP Widya bahwa penggunaan knalpot brong jika lihat dari dua aspek. Pertama aspek hukum, jelas melanggar peraturan perundang-undangan lalu lintas dan kebisingan.
Yang kedua dari aspek sosiologisnya tidak memberikan dampak yang positif. Pasalnya, bisa menyebabkan terjadinya konflik antar kelompok, selain itu, polusi udara dan mengganggu keamanan ketertiban bagi pengguna jalan lainnya.
Ditambahkan, bahwa kegiatan serupa akan terus dilakukan. Namun sasaran berikutnya kalangan pelajar, mahasiswa dan komunitas lainnya.
Peliput : Islam
