DetailNews.id – Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotamobagu akhirnya angkat bicara terkait meninggalnya seorang pasien berinisial LN (37), warga Desa Langagon, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), usai menjalani operasi persalinan.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis (07/08/2025), pihak rumah sakit menegaskan bahwa seluruh tindakan medis telah dilaksanakan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), dan tidak ditemukan unsur kelalaian medis dalam penanganan pasien.
Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Kotamobagu, dr. Angel Yecylia, menyatakan bahwa informasi kelalaian yang ramai beredar di media sosial adalah tidak benar dan menyesatkan.
“Pelayanan kami telah dilakukan sesuai SOP. Tidak ada kelalaian. Semua tindakan medis telah dicatat secara jelas dan lengkap,” tegas dr. Angel.
Dijelaskan, pasien masuk ke RSUD Kotamobagu pada Minggu, 6 Agustus 2025, dalam kondisi kehamilan cukup bulan dengan riwayat hipertensi. Pasien dijadwalkan menjalani operasi pada hari Senin, setelah dipastikan secara medis dalam kondisi layak untuk dilakukan tindakan persalinan melalui pembedahan.
Dalam penanganannya, pihak rumah sakit juga sempat berupaya untuk merujuk pasien ke lima rumah sakit rujukan di Kota Manado. Namun, seluruh rumah sakit yang memiliki fasilitas ventilator dilaporkan dalam kondisi penuh.
“Kami sudah mengakses SISRUTE (Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi) dan menghubungi RS Prof Kandouw, Siloam, RS Dr. JH Awaloei, hingga RS ODSK. Bahkan Direktur RSUD menghubungi langsung masing-masing rumah sakit. Tapi semuanya dalam keadaan penuh dan tidak bisa menerima,” tambah dr. Angel.
Pihak RSUD menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga pasien dan mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh isu yang tidak berdasar.
“Kami turut berduka cita dan berharap publik tidak termakan isu yang menyudutkan. Semua tindakan telah dilakukan sesuai prosedur dan catatan medis tersedia lengkap,” pungkasnya.
Sementara itu, dr. Tarti Rahayu Manoppo, M.Kes, SpOG, dokter spesialis kandungan yang menangani pasien, menjelaskan bahwa pasien termasuk dalam kategori risiko tinggi karena berusia 37 tahun, merupakan kehamilan keempat, dan memiliki riwayat hipertensi.
“Pasien sudah saya periksa dua kali. Tekanan darah terakhir 140/100. Obat sudah diberikan dan kami sudah informasikan risiko kepada keluarga. Pasien datang tanpa rujukan, tapi kami tetap tangani sesuai standar,” terang dr. Tarti.
Selama proses operasi, kondisi pasien awalnya stabil dan bayi perempuan berhasil dilahirkan dengan selamat. Namun komplikasi terjadi secara mendadak setelah tahap penjahitan luka operasi.
“Tidak ada pendarahan saat itu. Tapi saat proses penjahitan dan sterilisasi, terjadi serangan jantung mendadak. Kami langsung lakukan penanganan dan memindahkan pasien ke ICU dengan peralatan khusus,” jelasnya.
Hingga akhirnya, pasien dinyatakan meninggal dunia setelah upaya maksimal dilakukan oleh tim medis.
Pihak RSUD menyatakan akan terus membuka diri untuk pemeriksaan lebih lanjut dari pihak berwenang, jika diperlukan, demi menjamin transparansi dan akuntabilitas pelayanan kesehatan di RSUD Kotamobagu.
Peliput : Owen Bangki