DetailNews.id, Dairi – Hari itu Kamis, 17 Juli 2025. Akan Selalu dikenang. Ada tiga gawe bersamaan. Ulang tahun pendamping hidupku salah satunya. Kali ini agak berbeda. Kami yang dulu bedua saja ditahun 1985, Tuhan berkati. Kini keluarga kecilku anggotanya 17. Tetap kami berdua (Ompung Philip) plus 5 putra & putri, plus 5 menantu plus 5 cucu.
Untuk yang suka mengutak atik angka, seru juga ya. Triple 5 plus 2, jumlahnya 17 di tanggal 17. Ah.. jadi ingat pelajaran Aljabar di tahun 60 an itu.. Kembali ke topik.
Kali itu, klop semua anggota ke 17 an itu, hadir di tempat yang sama. Nama kotanya Sidikalang. Di komplek seluas 4 hektar lebih yang kami bangun 29 tahun yang lalu. Bersama dua teman sekelas di SMA 225 Sidikalang yang kuajak “masipature hutana be”.
Membangun kampung masing – masing. Gagasan brilian gubernur Sumatera Utara saat itu, Raja Inal Siregar. Belum genap usia kami bertiga empat puluhan. Persembahan kami buat Dairi, sesuai permintaan Bupati Dairi saat itu. Drs. S. Is. Sihotang, dengan Sekdanya Drs. RE. Nainggolan, pamong kaliber Nasional itu. Saya bersama Pantur Silaban SE., dan Alm. Pantun Bako Ir., merealisasikan Pembangunan Hotel Berristera dengn berbagai fasilitas. Enam puluh empat jumlah kamarnya.
Ya, di lapangan tenis dua band itulah kami berkumpul di tanggal 17 Juli 2025. Apa hubungannya ya? Ada gawe kedua. Lapangan Tenis disulap menjadi tempat acara selamatan. Lima hari sebelumnya putra bontot menikah di Jakarta. Saya yang sedang melayani penduduk Dairi diminta para sahabat membuat selamatan di Sumut tempat besanku juga bekerja sebagai Hakim tinggi. Albert Monang Siringo ringo. Jadi pilihannya ya, di hotel Berristera itu.
Ada gawe ketiga di hari yang sama 17.07.25 itu. Nun jauh di pulau yang berbeda. Tepatnya, Hotel Grand Sahid Jaya. Di ballroom hotel bintang lima itu, Assosiasi Pemerintahan Kabupaten se Indonsia (Apkasi) yang punya gawe. Acara pelantikan pengurus Apkasi periode 2025 – 2030. Tak bisa hadir secara fisik. By online jalan keluarnya. Nah ini. Sudah senior masih diberi amanah sebagai Ketua Bidang Desa dan Daerah Tertinggal. Sekretarisnya?. Lebih senior lagi. Drs. Riyanto, Bupati Kabupaten Blitar. Jadi hal inilah pemicu, munculnya tulisan tentang artikel ini.
Kapan kita berembuk, untuk membuat program, sentuhan Apkasi di Kabupaten dengan desa dan daerah tertinggal? Berulang kami berharap bertemu. Tentu dengan staf terkait. Tak nemu-nemu waktunya. Hingga baru terealisasi di tanggal 05 Oktober yang lalu. Hari minggu. Itupun malam hari. Jadilah dibicarakan program untuk masa bakti lima tahun 2025 – 2030. Oh.. ada bonus buat kedua kabupaten. Sinergi.. Di berbagai bidang. Antara lain, Bidang Kesehatan, perdagangan dan pendidikan.
Konkretnya, Dairi akan memasok jagung untuk pakan ternak Sapi Perah di Blitar. Nanti trontonnya balik ke Dairi membawa bibit Sapi Perah. Blitar yang terkenal dengan “Kampung Coklatnya” akan menjadi tempat belajar bagi wirausahawan dari Dairi di bulan-bulan mendatang. Saat berbincsng santai, ku info bahwa baru saja Investor memasang SPKLU, Charger mobil listrik generasi terbaru. Ultra Fast Charging 2×60 Ampere, sontak Bupati Blitar meresponse.
“Kami belum punya, boleh minta tolong dibantu? Sudah kami usul 4 bulan lalu,” lanjutnya. “Dengan senang hati,” jawabku.
Semoga menjelang Natal ini, bisa terealisasi memiliki Ultra Fast Charging, melayani sekitar 1,3 juta penduduk. Selain pelintas.
Tak mau rugi. Kukontak seorang sahabat. “Kami ada di Blitar. Rencana mampir di Pacet, Mojokerto sejarak 3 jam dari Blitar,” ucapku.
Gayung bersambut. “Kami menginap disana, datanglah,” ujar jurnalis senior itu. Maka esoknya, tim kecil Kabupaten Dairi meluncur ke lokasi Agrowisata milik Dahlan Iskan itu.
Ketua Bappeda, Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Dinas Pendidikan. Disambut hangat oleh Menteri BUMN Periode 2011 – 2014 itu. Diajak keliling, sambil memetik banyak ragam buah. Produknya, sebagian ke Supermarket. Paling enak, klengkeng, buah naga kualitas ekspor .
Menginap di kawasan sejuk Agrowisata . Malamnya lagu “Lebuh Kekelengan” pun berulang kali di putar saat karaoke. Ciptaan Zuhri-Vickner yang launching di Hari jadi Dairi 01 Oktober 2025 minggu lalu, sudah mulai menasional. Apa latar? Style Reggae, membuatnya cocok. Nada gembira, Nafas NKRI dan langsung menjadi salah satu lagu saat senam di pagi hari itu.
Malam sebelumnya, kuberi tahu jika ajudan Nico ulang tahun. Pak Dis, panggilan akrabku dengan gesitnya di usia kepala tujuh, berlari ke bangunan sebelah. Rezeki anak soleh. Putra Kabanjahe, murid Mata Uli itu beroleh rezeki. Diacarakan ulang tahunnya di Agro Wisata kelas resort. Beroleh saweran, plus kaus hadiah dari mantan Ketua Persebaya itu. Pasti kaus bonek “Wany”..
Kutulis saat mendarat di Bandara Internasional Soetta, berkendara menuju tempat rapat, untuk mendapat arahan dari Menteri Dalam Negeri di Balai Kartini. Jakarta, Jumat 10 Oktober 2025.
Penulis: Ir. Vickner Sinaga, MM (Bupati Kabupaten Dairi, Sumatera Utara dan Mantan Direktur PLN Indonesia Timur)
Editor: Raden








