DetailNews.id – Dalam rangka memperingati Bulan Bakti Karang Taruna 2025, Karang Taruna Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) menggelar Sosialisasi Kesehatan Remaja yang dilangsungkan di SMA Negeri 1 Tutuyan, Jumat (26/09/2025).
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Karang Taruna Boltim, SMA Negeri 1 Tutuyan, OSIS Smansa Tutuyan, dan Puskesmas Tutuyan, sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap kesehatan dan masa depan generasi muda.
Tiga narasumber utama hadir memberikan edukasi komprehensif kepada para siswa, yaitu Ahmad Edi Purwanto, S.H.I., M.H., Ketua Pengadilan Agama Tutuyan, Ustadz Sofyan A. Modeong, Tenaga Ahli Bupati Boltim dan Bdn. Rosmini Mokoagow, S.Keb., Kepala Puskesmas Tutuyan.
Materi yang disampaikan mencakup tiga isu utama yang krusial bagi remaja saat ini, yakni pencegahan pernikahan dini, kesehatan mental remaja, serta pentingnya menjaga kesehatan fisik dan gaya hidup sehat.
Dalam sambutannya, Ketua Karang Taruna Kabupaten Boltim, Mohamad Taufik Mamonto, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Karang Taruna dalam membina generasi muda yang tangguh dan berdaya saing.
“Remaja hari ini adalah pemimpin masa depan. Mereka perlu dibekali pengetahuan agar tidak terjebak dalam persoalan pernikahan dini maupun masalah kesehatan. Karang Taruna ingin memastikan generasi Boltim tumbuh sehat, cerdas, dan siap bersaing,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pengadilan Agama Tutuyan, Ahmad Edi Purwanto, menyoroti masih tingginya angka pernikahan anak di wilayah Boltim, yang kerap berdampak negatif terhadap kualitas hidup dan masa depan remaja.
“Pernikahan dini sering menjadi pintu masuk bagi persoalan serius, mulai dari perceraian, kekerasan rumah tangga, hingga beban ekonomi. Edukasi seperti ini sangat penting untuk mencegah dampak tersebut,” tegasnya.
Dari sudut pandang keagamaan, Ustadz Sofyan A. Modeong menyampaikan bahwa meski pernikahan dalam Islam adalah ibadah yang mulia, namun tidak boleh dilakukan tanpa kesiapan yang matang.
“Pernikahan menuntut kesiapan mental, emosional, dan ekonomi. Jika belum siap, maka risiko kerusakan lebih besar daripada kebaikannya,” jelasnya.
Sementara itu, dari aspek medis, Kepala Puskesmas Tutuyan, Bdn. Rosmini Mokoagow, S.Keb., menjelaskan bahwa pernikahan dini berisiko besar terhadap kesehatan reproduksi remaja, serta berdampak pada peningkatan angka stunting dan masalah psikologis.
“Remaja harus tahu bahwa pernikahan bukan hanya soal legalitas, tapi juga kesiapan tubuh dan mental. Edukasi ini penting untuk menghindari risiko jangka panjang,” tandasnya.
Acara yang berlangsung di aula SMA Negeri 1 Tutuyan ini diikuti ratusan siswa dan pengurus OSIS yang antusias mengikuti jalannya diskusi dan tanya jawab.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Karang Taruna Boltim kembali menegaskan peran strategisnya dalam mendampingi tumbuh kembang generasi muda, dengan mengedepankan pendekatan kolaboratif bersama pemerintah daerah, institusi pendidikan, dan layanan kesehatan.
Peliput : Amingsih Mustapa