DetailNews.id, Tarakan – Gaduh menyeruak publik Kaltara terkait pernyatan-pernyataan beberapa tokoh tentang intensitas Pemprov Kaltara, yang melaporkan media online karena mempublish pemberitaan yang di rasa merugikan Pemprov.
Tindakan itu memunculkan spekulasi publik tentang kepemimpinan Gubernur Kaltara yang sepertinya sensitif dan anti kritik.
Menyikapi hal itu, Alkindi Bilfaqih Tokoh Muda Kaltara yang merupakan Komisaris BKJ ini angkat bicara.
Menurutnya suara yang muncul di ruang publik terkait sosok Zainal Paliwang adalah upaya lawan politik mengumbar kebencian. Framing pada Gubernur yang anti kritik itu adalah tuduhan sesat.
Alkindi menegaskan, berkali-kali adanya kritik dan bahkan fitnah terhadap Gubernur selama ini, tak pernah di gubris olehnya. Gubernur fokus kerja dan aktif bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Saya sering berdiskusi keras dengan beliau (Gubernur), aktif dalam perdebatan yang mengasah fikiran demi kemajuan Kaltara,” ujar Alkindi kepada awak media, Jum’at (31/10/25).
Jika kemudian muncul kembali upaya pelaporan dari Biro hukum Pemprov ke Polda terkait berita yang di anggap miring dan tidak objektif, menurutnya itu tidak lahir dari perintah atau skema Gubernur Zainal Paliwang.
“Saya malah menganggap OPD terkait kurang kreatif dalam upaya menetralisir keadaan dan juga kurang mampu mengkonsolidasi para pegiat pena ini,” jelasnya.
Ia menyakinkan bahwa sosok Gubernur Kaltara, bukanlah tipikal telinga tipis, anti kritik dan reaksionis seperti tuduhan para elite dan mereka yang tidak mengenal Zainal lebih dekat.
“Saya bahkan beberapa kali emosi juga terkait penyerangan terhadap beliau, tapi justru Gubernur menasehati saya agar tidak usah terpancing,” tambah Alkindi.
Sebagai contoh, ia menceritakan kejadian pada saat Pilgub lalu. Meminta izin untuk mencounter serangan dan sekaligus mengkonfrontasi lawan politik, Gubernur melarangnya.
Zainal Paliwang malah mempersilahkan berjuang untuknya, tetapi jangan merusak nama orang lain dan jangan menjelekkan orang lain.
“Saya mengingatkan agar para pewarta juga harus objektif dan jangan mempublis berita hoax atau bahkan ujaran kebencian,” tutupnya.
Peliput : Raden
