DetailNews.id, Yogyakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akhirnya menetapkan dan mengumumkan Upah Minimum Provinsi (UMP) DIY tahun 2026 sebesar Rp2.417.495.
Adapun besaran UMP ini mengalami kenaikan sebesar 6,78 persen dibandingkan dengan UMP DIY tahun 2025. Besaran kenaikan UMP DIY tahun 2026, yakni sebesar Rp153.414,05.
UMP tahun 2026 ini ditetapkan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X berdasarkan rekomendasi Dewan Pengupahan DIY. Untuk diketahui bahwa dewan pengupahan terdiri dari unsur serikat pekerja, pengusaha, pemerintah, dan unsur akademisi.
Sementara, Upah Minimum Kabupaten dan Kota (UMK) tahun 2026 ditetapkan oleh Gubernur DIY, berdasarkan rekomendasi bupati dan wali kota atas usulan Dewan Pengupahan Kabupaten dan Kota.
Untuk UMK Kota Yogyakarta tahun 2026, yaitu sebesar Rp2.827.593. Angka ini mengalami kenaikan Rp172.551,17 atau 6,5 persen. Untuk UMK Kabupaten Sleman naik Rp157.872,14 atau 6,4 persen menjadi Rp2.624.387. Sedangkan UMK Kabupaten Bantul sebesar Rp2.509.001, atau naik 6,29 persen, yakni Rp148.468.
Adapun, UMK Kabupaten Kulon Progo untuk 2026 sebesar Rp2.504.520, dengan kenaikan Rp153.280,15 atau 6,52 persen. Sedangkan, UMK Kabupaten Gunungkidul menjadi Rp2.468.378 atau naik Rp138.115, yakni sebesar 5,93 persen.
Menurut Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X bahwa UMK yang ditetapkan ini berlaku bagi pekerja atau buruh dengan masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun pada perusahaan yang bersangkutan.
“Pengusaha pun dilarang membayar upah di bawah Upah Minimum Kabupaten dan Kota serta tidak melakukan penangguhan pembayaran Upah Minimum Kabupaten dan Kota tahun 2026,” ujar Sri Sultan.
Peliput : Muhammad
