DetailNews.id – Seorang cendekiawan Bulungan asal Malaysia Dr. Abdul Rahman Mad Ali membagikan sebuah foto langka dalam group whatsapp Komunitas Sejarah dan Budaya Kaltara.
Foto memuat gambar Sultan Maulana Muhammad Jalaluddin sedang bersama dua orang ulama. Perkiraan pertemuan terjadi pada tahun 1930an sebelum indonesia merdeka.
Menurut info bapak Farid Alhabsyi, salah satu ulama di foto tersebut adalah Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi Kwitang (posisi paling kiri). Beliau lebih dikenal dengan panggilan Habib Ali Kwitang.
Menurut sebuah sumber yang dilansir media online jakarta.nu.or.id (5/6/2023), Bung Karno meminta nasihat kepada Habib Ali Kwitang mengenai hari yang tepat untuk membacakan proklamasi kemerdekaan republik Indonesia. Hal ini menunjukkan Habib Ali Kwitang pro pergerakan Nasionalisme.
Dengan demikian foto ini menambah bukti bahwa Sultan Maulana Muhammad Jalaluddin sudah terpapar semangat pergerakan kemerdekaan sejak dini melalui pertemuannya dengan tokoh-tokoh nasional kala itu.
Tidak heran kemudian, di masa genting-gentingnya pasca proklamasi, (1946-1949) Sultan Maulana Muhammad Jalaluddin memberi dukungan terhadap pergerakan kemerdekaan Indonesia seperti Ikatan Nasional Indonesia. Sokongannya untuk republik juga dibuktikan di meja perundingan yang dibuat oleh Belanda (Zarkasyi, 2011).
Bahkan Belanda mencoba menyogok Sultan dengan memberikannya pangkat Kolonel, namun Sultan tidak merubah keputusannya. Delegasi-delegasi dari Kesultanan Bulungan dan Tidung tetap pro Kemerdekaan Indonesia (Datu Bendahara, Dr. Senduk). Belanda tentu gigit jari.
Nasionalisme Sultan Maulana Muhammad Jalaludin nampaknya cukup kental, sehingga Kesultanan Gunung Tabur dan Sambaliung menyerahkan keputusan pada beliau di meja- meja perundingan tersebut. Bahkan ada isu beredar, Sultan Maulana Muhammad Jalaludin juga menyerahkan sejumlah uang kepada Perdana Menteri Syahrir sebagai dana juang (kabarnya dalam bentuk obligasi).
Fakta-fakta mengenai perjuangan Sultan Maulana Muhammad Jalaludin dalam mendukung kemerdekaan Republik Indonesia semakin banyak terungkap. Semoga dapat menambah informasi bagi kita para penggemar sejarah. Selain itu, dapat juga dijadikan sebagai data penguat untuk mengusulkan beliau sebagai Pahlawan Nasional dari Kaltara.
Terjemahan keterangan foto:
“Di antara penumpang “Chr. Huygens yang kapalnya tiba di Priok tadi pagi, adalah Sultan Boelongan (paling kanan) bersama rombongan. Sultan telah kembali dari Eropa dan hari ini berangkat ke Buitenzorg.”
Peliput : Raden