DetailNews.id – Tiga legislator perempuan yang dikenal sebagai Srikandi DPRD Bolaang Mongondow Utara (Boltara) menyampaikan pandangan umum fraksi masing-masing dalam Rapat Paripurna penyampaian awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bolmut Tahun 2025–2030, yang digelar di ruang sidang DPRD Boltara, Selasa (05/08/2025).
Rapat dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Boltara, Frangky Chendra, didampingi para wakil ketua dan dihadiri seluruh anggota DPRD serta jajaran pemerintah daerah, termasuk Bupati Boltara, Dr. Sirajudin Lasena, M.Ec.Dev, dan Wakil Bupati Mohammad Aditya Pontoh.
Ketiga legislator yang menyuarakan aspirasi fraksi adalah Dewi Astuti Mondo dari Fraksi PDI Perjuangan, Tia Aprilia Modanggu dari Fraksi PPP, dan Masriani Lantana dari Fraksi Karya Bolmut Maju. Ketiganya memberikan catatan strategis terhadap arah kebijakan pembangunan lima tahun ke depan.
Dalam pandangan Fraksi PDI Perjuangan, Dewi Astuti Mondo menyoroti pentingnya pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sebagai fondasi ekonomi lokal. Ia juga mendorong agar pembangunan sektor pariwisata berbasis budaya lokal serta peningkatan investasi menjadi prioritas utama.
“Pembangunan infrastruktur harus berkualitas dan berpihak pada kepentingan masyarakat. Begitu pula peningkatan SDM melalui sektor pendidikan dan kesehatan. Itu adalah hak dasar yang wajib dijamin oleh pemerintah,” tegas Dewi.
Sementara itu, Tia Aprilia Modanggu dari Fraksi PPP menyampaikan pentingnya peningkatan ekonomi kerakyatan, khususnya di sektor pertanian dan perikanan, sebagai basis kekuatan ekonomi masyarakat.
“RPJMD bukan sekadar dokumen perencanaan, tetapi peta jalan yang menjabarkan visi dan misi kepala daerah. Ini akan sangat menentukan capaian pembangunan ke depan,” ujarnya.
Adapun Masriani Lantana dari Fraksi Karya Bolmut Maju menekankan pentingnya RPJMD yang terarah, realistis, dan berbasis kebutuhan riil masyarakat, serta menggarisbawahi perlunya sinergi antarpemangku kepentingan dalam pelaksanaan pembangunan.
“Partisipasi lintas sektor sangat penting untuk memastikan program yang dirancang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat,” jelas Masriani.
Ketua DPRD Boltara, Frangky Chendra, menyampaikan apresiasi atas peran aktif ketiga legislator perempuan tersebut yang memberikan warna tersendiri dalam penyampaian pandangan fraksi.
“Seluruh pandangan fraksi kali ini disampaikan oleh tiga Srikandi DPRD Boltara yang memberikan perspektif tajam dan konstruktif. Ini menunjukkan kualitas dan peran penting perempuan dalam proses perencanaan pembangunan daerah,” ujar Frangky.
Menanggapi masukan fraksi, Bupati Sirajudin Lasena mengapresiasi saran dan pandangan yang disampaikan. Ia menegaskan bahwa RPJMD 2025–2030 diarahkan pada program-program strategis yang mampu meningkatkan daya saing daerah secara berkeadilan, khususnya dengan memperkuat sektor industri kecil dan usaha mikro.
“Fokus kita adalah pada fasilitasi pembiayaan, pelatihan, dan pendampingan agar masyarakat dapat menjadi pelaku utama pembangunan,” ungkap Bupati.
Ia juga menyambut baik dorongan DPRD untuk memperkuat proses perencanaan yang partisipatif dan berbasis akademik.
“Penyusunan kebijakan ke depan akan melibatkan pihak independen, akademisi, dan ahli lintas disiplin. Keterlibatan masyarakat melalui konsultasi publik juga akan terus ditingkatkan,” pungkasnya.
Dengan penyampaian awal RPJMD ini, diharapkan terjadi kolaborasi yang erat antara eksekutif dan legislatif dalam menyusun arah pembangunan Boltara yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Peliput : Kifli Dotinggulo