DetailNews.id – Dalam upaya mengurangi tingkat kejahatan di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan, Polda Sumatera Utara, salah satu tokoh masyarakat, H. Irfan Hamidi, menyampaikan pandangannya terkait sinergi antara kepolisian dan pemerintah setempat. Pernyataan itu ia sampaikan dalam sebuah pertemuan di Kota Medan, Kamis (29/05/2025) lalu.
Irfan menegaskan pentingnya pendekatan humanis dari aparat kepolisian untuk membangun kepercayaan masyarakat.
“Kami tahu, Kepolisian itu identik dengan keharmonisannya bersama masyarakat. Mereka bukan hanya penegak hukum, tetapi juga pengayom,” ucapnya.
Menurutnya, jika pendekatan itu dilakukan secara konsisten oleh aparat, maka hal tersebut akan berkontribusi signifikan dalam menekan angka kriminalitas, khususnya di wilayah Belawan yang kerap disebut sebagai zona rawan.
Sebagai tokoh masyarakat yang aktif, H. Irfan juga mengungkapkan pengalamannya dalam membangun komunikasi langsung antara kepolisian dan masyarakat melalui pendekatan tatap muka (face to face).
“Ketika kita mendekat ke masyarakat bersama-sama dengan pihak kepolisian, muncul rasa sosial yang kuat. Ini bisa menumbuhkan semangat gotong royong dalam menjaga lingkungan dari tindakan kriminal,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menggarisbawahi pentingnya keterlibatan perusahaan-perusahaan di wilayah Belawan dalam mendukung upaya pemerintah memberdayakan masyarakat.
“Jangan semua persoalan sosial hanya dibebankan kepada pemerintah. Perusahaan-perusahaan di Belawan juga harus terlibat aktif. Misalnya, mendukung program pelatihan keterampilan bagi anak-anak muda, memberikan sertifikasi, hingga menyediakan alat tangkap bagi nelayan miskin,” tegasnya.
Ia menilai, program seperti itu akan membantu menciptakan lapangan kerja dan mengurangi tekanan sosial yang kerap memicu tindakan kriminal.
“Kalau anak-anak muda punya keterampilan, nelayan punya alat tangkap, tentu akan ada penghasilan. Ini akan menekan kejahatan dari akarnya,” tambah Irfan.
Namun demikian, ia juga menyampaikan keprihatinannya terhadap banyaknya forum-forum diskusi yang tidak berujung pada aksi nyata.
“Kalau semuanya hanya sebatas bicara, hanya sekadar forum tanpa solusi konkret, maka Belawan akan terus seperti ini. Orang akan terus merasa takut masuk ke kota ini,” tutupnya.
Dengan pernyataan tersebut, H. Irfan Hamidi mengajak seluruh elemen—pemerintah, aparat, perusahaan, dan masyarakat—untuk bersama-sama mengubah citra Belawan menjadi lebih aman, produktif, dan sejahtera.(**)
