DetailNews.id, Tarakkan – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tarakan meluncurkan inovasi pengendalian inflasi melalui program Mini Distribution Center (MDC) yang menyasar langsung masyarakat di pasar-pasar tradisional.
Peluncuran MDC dilakukan oleh Ketua TPID Tarakan yang juga Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes, di halaman Pasar Tenguyun, Rabu (17/12/2025).
Melalui program ini, TPID Tarakan menyediakan berbagai kebutuhan pokok dengan harga terjangkau sebagai upaya menjaga stabilitas harga, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026.
Khairul menjelaskan, MDC merupakan gagasan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Hasiando Ginsar Manik, yang juga tergabung dalam TPID Tarakan. Program ini menjadi pelengkap Gerakan Pangan Murah (GPM) yang selama ini rutin digelar pemerintah daerah.
“Kalau GPM biasanya dilaksanakan di titik-titik tertentu, MDC ini lebih mobile karena menggunakan kendaraan roda empat dan langsung menyasar pasar. Ini strategi pelengkap untuk menstabilkan harga,” kata Khairul.
Menurut dia, kehadiran MDC diharapkan dapat menekan potensi lonjakan harga yang kerap terjadi menjelang hari besar keagamaan. Kondisi cuaca, khususnya musim hujan, dinilai turut memengaruhi rantai pasok dan produksi sejumlah komoditas.
“Menjelang Natal dan Tahun Baru biasanya ada spekulasi harga. Di sisi lain, ada gangguan pasokan akibat musim hujan. Inilah yang kami antisipasi melalui MDC,” ujarnya.
Khairul menegaskan, stabilisasi harga dilakukan tanpa merugikan pelaku usaha. Pemerintah, kata dia, berupaya menjaga keseimbangan agar pedagang tetap dapat berusaha, sementara masyarakat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Dalam pelaksanaannya, MDC akan berpindah-pindah lokasi sesuai dengan dinamika harga harian di lapangan.
“Kita punya data harian harga. Di titik-titik yang harganya bergejolak, di situ kita turun. Untuk sementara, MDC direncanakan berjalan sekitar satu kali dalam sepekan, tapi bisa disesuaikan dengan kondisi,” ujar Khairul.
Ia menambahkan, harga bahan pokok yang dijual melalui MDC berada di bawah harga eceran tertinggi (HET) karena adanya subsidi dari pemerintah. Meski demikian, pembelian dibatasi agar program tepat sasaran.
“Pembelian kita batasi supaya tidak diborong pedagang untuk dijual kembali. Ini betul-betul untuk konsumsi masyarakat,” kata Khairul.
Program MDC ini akan dievaluasi secara berkala dan bersifat tidak permanen, menyesuaikan kebutuhan pengendalian inflasi di Kota Tarakan.
Peliput : Raden





