DetailNews.id – Setiap hari, truk pengangkut pasir dan batu melintas di wilayah Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang menuju Jalan Raya Magelang – Yogyakarta, mencapai ratusan unit armada.
Ironisnya, dari ratusan truk bermuatan pasir galian C maupun baru, sebagian besar tidak menggunakan terpal penutup akibatnya material ada saja tercecer di jalan dan debunya menganggu lingkungan. Terutama pengguna jalan raya lainnya.
Yang menjadi tanda tanya banyak kalangan, siapa gerangan yang bertanggung jawab dalam menertibkan truk pembawa pasir dan batu tanpa penutup terpal di jalan raya tersebut?
Apakah keberadaan truk pembawa pasir tanpa tutup terpal akan terus dibiarkan berseliweran di ruang publik tanpa ada tindakan dari aparat keamanan?
Seorang pemotor bernama Gali (23), mengaku terganggu debu pasir yang berasal dari truk tanpa penutup terpal. Pasalnya, saat melintas di Jalan Pemuda, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang secara bersamaan di depannya terdapat konvoi truk pembawa pasir. Pasir dari bak truk tersebut terbang dan berjatuhan dari bak mengenai dirinya.
Celakanya, dari debu pasir tersebut Gali yang juga salah satu mahasiswa Perguruan tinggi di Magelang sempat kelimpahan akibat debu pasir masuk ke dalam matanya.
“Sebagai warga pemotor tentu bukan hanya saya yang terganggu debu pasir dari truk yang melintas di jalan raya tanpa penutup terpal. Ini sangat mengganggu dan berbahaya bagi pengendara lain termasuk warga yang beraktifitas di sepanjang jalan,” kata Gali, Selasa, (9/9/2025).
Selain Gali, Suriyanto (62), warga Desa Pucungrejo, Muntilan juga mengeluhkan keberadaan truk pembawa pasir tanpa penutup bak. Hal itu diungkapkan karena debu dari pasir di atas truk menyebabkan polisi udara dan membuat tidak sepanjang jalan tidak nyaman.
Sementara itu, saat awak media ini mencoba konfirmasi ke Dinas Perhubungan Kabupaten Magelang hingga berita ditulis belum berhasil dikonfirmasi. Menurut staf di dinas tersebut pemangku jabatan yang berhak memberikan statemen tidak berada di tempat.
Begitu juga dengan pihak Satlantas Polresta Kabupaten Magelang. Hingga berita turun, belum ada yang bisa dikonfirmasi.
Dari pantauan DetailNews.id pada Selasa, 9 September 2025, terpantau banyak truk bermuatan pasir dari lokasi tambang lereng Gunung Merapat turun ke Jalan Raya tanpa memakai penutup terpal dibagian bak armada.
Saat media ini mencoba mengikuti dari belakang truk dari daerah Gulon, Kecamatan Salam hingga Taman Bambu Runcing, Desa Taman Agung, Kecamatan Muntilan, terbukti debu pasir dari bak truk berterbangan hingga mengenai orang lain yang melintas di jalan tersebut.
Suriadi, seorang pedagang makanan di pinggir Jalan Pemuda Barat, Taman Agung, mengatakan, banyaknya truk pengangkut pasir yang melintas tanpa penutup terpal semakin menambah polusi dan menggangu penglihatan. Bahkan debu dari pasir tersebut mencemari makanan yang telah dijual.
“Kalau pas hujan turun ya mending, tapi kalau saat ini kemarau kan jadi ngebul. Truk yang melintas tak sedikit dan rata-rata tidak menggunakan penutup terpal di atasnya. Muatannya berjatuhan, debunya kerap masuk terbawa angin ke warung dan ke pengguna jalan lain,” sebut Suriadi.
Untuk itu, Gali, Suriyanto dan Suriadi berharap kepada para penegak hukum dan aparat keamanan termasuk petugas Dishub supaya segera menindak truk bermuatan pasir tanpa penutup terpal. Paling tidak, para supir truk pengangkut pasir diingatkan untuk selalu menutup muatannya dengan terpal saat sedang membawa pasir di ruang publik.
Peliput : Islam