DetailNews.id, Halbar – Usai resmi terpilih sebagai Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Halmahera Barat periode 2026–2030, KH. Imrat Idrus, S.Sos., M.Si menyerukan pentingnya kulturalisasi nilai-nilai Nahdlatul Ulama sebagai fondasi utama dalam memperkuat kelembagaan NU yang humanis dan berorientasi pada kemaslahatan umat.
Seruan tersebut disampaikan KH. Imrat Idrus pasca Konferensi Cabang (Konfercab) IV PCNU Halmahera Barat yang digelar pada Kamis, 18 Desember 2025, di Villa Gaba, Jailolo. Ia menegaskan bahwa tantangan NU ke depan tidak hanya bersifat struktural, tetapi juga kultural, terutama dalam merespons dinamika sosial dan perkembangan teknologi yang terus bergerak cepat.
Menurutnya, kulturalisasi NU menjadi kunci agar nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah tidak hanya hidup dalam forum-forum formal, tetapi benar-benar membumi dalam praktik kelembagaan, pelayanan umat, dan kehidupan sosial masyarakat.
“NU harus hadir dengan wajah yang ramah, menyejukkan, dan membangun. Kulturalisasi NU penting agar lembaga-lembaga NU mampu bekerja secara humanis, inklusif, serta tetap berakar kuat pada tradisi,” ungkap KH. Imrat Idrus.
Ia menambahkan, penguatan kelembagaan NU harus dilakukan melalui sinergi antara struktur, kultur, dan kaderisasi. Dengan demikian, NU tidak hanya kuat secara organisasi, tetapi juga relevan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
Konfercab IV PCNU Halmahera Barat sendiri berlangsung dalam suasana khidmat dan demokratis, dihadiri jajaran pengurus NU, badan otonom, serta perwakilan warga Nahdliyin. Selain menetapkan Ketua Tanfidziyah, forum tersebut juga menetapkan Drs. KH. Muhammad Tahir Mustafa sebagai Rais Syuriyah PCNU Halmahera Barat untuk masa khidmat lima tahun ke depan.
KH. Imrat Idrus berharap, kepengurusan baru PCNU Halmahera Barat dapat menjadi motor penggerak penguatan peran NU dalam bidang keagamaan, sosial, dan kebangsaan, sekaligus mampu menjawab tantangan zaman tanpa kehilangan jati diri dan tradisi NU.
“Ke depan, NU harus semakin solid, responsif, dan berpihak pada kepentingan umat. Dengan kelembagaan yang kuat dan humanis, NU akan terus menjadi penopang harmoni sosial dan penjaga nilai-nilai keislaman yang moderat,” pungkasnya.
Peliput : Edy





