DetailNews.id – Wakil Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Deddy Abdul Hamid, secara resmi mencanangkan Sekolah Lansia Tangguh, sebuah program inovatif yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup para lanjut usia di daerah tersebut.
Kegiatan pencanangan yang digelar di Balai Desa Tolotoyon, Kecamatan Pinolosian, ini juga dirangkaikan dengan pelaksanaan praktik sekolah bagi Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Lansia (Poktan BKL). Kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen Pemkab Bolsel dalam mendukung kebijakan pembangunan keluarga yang inklusif, terutama bagi kelompok usia lanjut.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala DPPKBP3A Bolsel Suhartini Damo, jajaran Forkopimda, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara Jeanny Yola Winokan, perwakilan TNI, kepala desa, serta puluhan lansia peserta sekolah.
Dalam sambutannya, Wabup Deddy menekankan pentingnya perhatian terhadap lansia sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan. Ia mengungkapkan bahwa berdasarkan data tahun 2024, populasi lansia di Indonesia mencapai sekitar 12% dari total penduduk atau lebih dari 31 juta jiwa. Angka ini diprediksi akan terus meningkat hingga tahun 2035, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan struktur penduduk tua (aging population).
“Dengan jumlah lansia yang terus bertambah, pemerintah memiliki tantangan besar untuk menjamin agar para lansia tetap hidup sehat, produktif, dan bermartabat,” tegas Wabup.
Ia menambahkan, Sekolah Lansia Tangguh menjadi salah satu solusi strategis dalam menghadapi tantangan tersebut. Melalui program ini, lansia di Bolsel akan mendapatkan pembelajaran aktif yang mencakup aspek spiritual, kepribadian, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, hingga keterampilan hidup sehari-hari.
“Ini juga bagian dari implementasi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, yang menekankan perlindungan dan pemberdayaan lansia, termasuk melalui pendidikan dan pelatihan,” jelas Deddy.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sulut Jeanny Yola Winokan memberikan apresiasi tinggi kepada Pemkab Bolsel atas inisiasi program ini.
“Kami sangat mengapresiasi langkah nyata Pemda Bolsel yang sudah meluncurkan sekolah lansia. Ini akan menciptakan lansia yang SMART: Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif, dan Bermartabat,” ujar Jeanny.
Pada kesempatan tersebut, dilakukan pula pengalungan kartu tanda peserta sekolah lansia secara simbolis oleh Wakil Bupati kepada sejumlah perwakilan lansia, menandai dimulainya pelaksanaan kelas-kelas pembelajaran.
Kepala DPPKBP3A Bolsel, Suhartini Damo, dalam laporannya menyampaikan bahwa keberhasilan program ini tak lepas dari sinergi lintas sektor. Kegiatan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk UPTD Puskesmas Pinolosian, TNI, pemerintah desa, dan tim dari BKKBN Sulut.
“Program ini merupakan bagian dari Bina Keluarga Lansia (BKL) yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup lansia melalui pembinaan keluarga dan pemberdayaan komunitas,” kata Suhartini.
Dengan pencanangan Sekolah Lansia Tangguh, Bolsel menegaskan komitmennya untuk menjadi daerah yang ramah terhadap lansia, sejalan dengan program nasional menuju Indonesia Emas 2045.
“Kami ingin para lansia tetap memiliki ruang untuk belajar, tumbuh, dan berkontribusi di tengah masyarakat,” tutup Wabup Deddy.
Peliput : Taufik Dali