DetailNews.id – Masalah sistem drainase di Perumahan Puri Citra Indah (PCI), Kelurahan Motoboi Kecil, Kecamatan Kotamobagu Selatan, menjadi sorotan serius warga. Dalam pertemuan bersama pemerintah, TNI-Polri, dan berbagai stakeholder pekan lalu, Forum Persatuan Warga PCI menyuarakan kekecewaan mendalam terhadap pembangunan drainase yang dinilai tidak sesuai standar dan merugikan masyarakat.
Ketua Forum Persatuan Warga PCI, I Nyoman Arsana, menegaskan bahwa sejak awal pembangunan, sistem drainase di kompleks tersebut tidak dilengkapi jalur pembuangan yang memadai.
“Ini jelas bentuk penipuan. Bagaimana mungkin developer membangun perumahan tapi drainasenya buntu, tidak ada tembusan? Akibatnya setiap hujan, air meluap dan menggenangi rumah-rumah warga. Kami tidak akan diam dengan perlakuan seperti ini,” tegas Nyoman saat diwawancarai pada Senin, 22 September 2025.
Senada dengan itu, Sekretaris Forum, Michael Manoppo, menyoroti kondisi drainase yang menurutnya hanya dibuat sebagai formalitas.
“Drainase dibuat hanya formalitas, tanpa ada saluran keluar. Air tergenang berhari-hari, menimbulkan bau, dan merusak kenyamanan warga. Ini bukan sekadar kelalaian, tapi pelecehan terhadap hak kami sebagai penghuni perumahan,” ujarnya.
Penasihat Forum, Yohanis Batara Randa, turut memberikan pernyataan keras terkait dampak kesehatan yang ditimbulkan oleh sistem drainase yang tidak berfungsi.
“Air yang tidak mengalir bisa menjadi sarang penyakit. Dari genangan itu bisa muncul nyamuk penyebab demam berdarah (DBD), malaria, sampai penyakit kulit. Beberapa warga sudah merasakan gatal-gatal akibat lingkungan yang tidak sehat, bahkan sudah pernah ada kasus DBD,” jelasnya.
Hasil penelusuran langsung media di lapangan turut membenarkan kekhawatiran warga. Saluran drainase di beberapa titik kompleks PCI memang tidak memiliki jalur pembuangan, menyebabkan air menggenang saat hujan dan meningkatkan risiko banjir.
Forum warga menegaskan bahwa sebelum membahas fasilitas perumahan lainnya, penyelesaian masalah drainase harus menjadi prioritas utama developer.
“Kalau ini tidak ditangani, kami akan tetap membawa persoalan ke DPRD bahkan menempuh jalur hukum,” pungkas Nyoman.
Sementara itu, pihak pengembang PT. Dwi Citra Lestari hingga berita ini diturunkan belum memberikan tanggapan resmi atas persoalan tersebut. Warga berharap pihak developer segera merespons dengan tindakan konkret sebelum situasi semakin memburuk.
Peliput : Owen Bangki