DetailNews.id – Wakil Wali Kota Kotamobagu, Rendy Virgiawan Mangkat, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S) Kota Kotamobagu, melakukan kunjungan langsung ke sejumlah wilayah untuk meninjau kondisi stunting secara langsung.
Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kota Kotamobagu dalam merespons serius kenaikan angka stunting berdasarkan data terbaru dari E-PPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat). Berdasarkan data bulan Juli 2025, angka stunting tercatat meningkat dari 16,7 persen menjadi sekitar 20 persen, bahkan ditemukan pula kasus stunting berat (severely stunted).
“Kemarin kita melaksanakan rapat dengan OPD terkait, dan melihat angka stunting bulan Juli kemarin meningkat. Karena itu, sebagai Ketua Tim Penanggulangan Stunting dan Kemiskinan, saya harus turun langsung melihat kondisi di lapangan,” ujar Wawali Rendy.
Wawali menyampaikan bahwa persoalan stunting tidak bisa diselesaikan hanya melalui data, melainkan harus disertai dengan pemantauan langsung, dialog bersama masyarakat, serta pemeriksaan kondisi lingkungan dan sanitasi.
“Kalau masih ada masyarakat yang belum mendapatkan air bersih, ke depan akan kita carikan solusinya. Harapannya, kasus stunting di Kota Kotamobagu bisa menurun,” tambahnya.
Peninjauan kali ini menyasar tiga titik Posyandu yang menjadi pusat layanan kesehatan dasar bagi ibu dan anak. Pemerintah memastikan akan terus melakukan pendampingan terhadap anak-anak yang teridentifikasi mengalami stunting, dengan melibatkan tenaga medis secara berkala.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu, Wahdania Mantang, yang turut mendampingi kunjungan ini, menyampaikan bahwa pihaknya akan meningkatkan kualitas intervensi gizi, baik spesifik maupun sensitif.
“Kami akan mengoptimalkan program pemberian makanan tambahan, suplementasi gizi, serta layanan kesehatan ibu dan anak di Posyandu. Selain itu, kolaborasi lintas sektor akan terus kami perkuat, karena stunting bukan hanya persoalan gizi, tetapi juga sanitasi, air bersih, dan pola asuh,” jelas Wahdania.
Ia juga menambahkan bahwa Dinas Kesehatan telah menyiapkan tim khusus yang akan melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap perkembangan anak-anak yang masuk dalam kategori stunting, guna memastikan adanya perbaikan status gizi secara nyata.
“Kami mohon juga peran aktif masyarakat. Kegiatan di Posyandu harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, karena semua layanan dasar kami hadirkan di sana secara gratis,” ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, Wawali didampingi oleh sejumlah pejabat daerah, antara lain Kepala Bapelitbangda dan Sekretaris TP3S Chelsia Paputungan, Kepala Dinas PP dan KB Ahmad Yani Umar, serta jajaran ASN dari Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu.
Upaya ini menjadi bagian dari langkah kolaboratif dan terpadu Pemerintah Kota dalam mengejar target penurunan angka stunting secara signifikan, sekaligus menjamin generasi muda tumbuh sehat dan produktif.
Peliput : Owen Bangki/Yardi Harun