Kamis, Desember 4, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
BerandaNewsWisatawan Kembali Keluhkan Harga Makanan Tak Wajar di Yogyakarta

Wisatawan Kembali Keluhkan Harga Makanan Tak Wajar di Yogyakarta

DetailNews.id – Heboh..! Harga makanan di Yogyakarta kembali disorot karena ada beberapa warung kaki lima yang kembali menaikkan harga tidak wajar. Salah satunya pedagang kaki lima di kawasan Alun-Alun Utara Kraton Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Sebelumnya, sejumlah pengunjung wisata di Yogyakarta juga sempat menyoroti adanya beberapa pedagang yang tidak transparan mengenai harga. Padahal, pihak Pemkot Yogyakarta sering melakukan inspeksi untuk memastikan transparansi harga dengan memasang daftar menu dan harga yang jelas di setiap warung untuk mencegah penipuan harga.

Meski begitu, masih saja ditemui oknum pedagang makanan di beberapa titik di daerah ini yang curang menarik harga. Seperti yang dialami oleh Aries (44), warga Muntilan, Kabupaten Magelang.

Pada Rabu, 17 September 2025, dia berkunjung ke Alun-Alun Utara Kraton Yogyakarta. Di kawasan Alun-Alun tersebut terdapat banyak kuliner di sekeliling tepi trotoar Alun-Alun. Karena ingin menikmati soto bathok Alun-Alun Utara, Aries pun masuk di salah satu warung soto tersebut.

Seusai menikmati soto bathok dan satu gelar es teh tawar (tanpa gula) ia pun pamit menanyakan harga makanan dan minuman yang telah santap.

“Seusai makan soto bathok dan es teh tawar. (Soto bathok itu artinya soto yang menggunakan mangkok dari bathok kelapa). Terus saya tanya harganya berapa, oleh penjualnya Rp23.000. Loh saya kaget dan membatin, wah kena penipuan harga ini,” kisah Aries, tidak jauh dari Alun-Alun Utara Kraton, Rabu, (17/9/2025) siang.

Dijelaskan oleh Aries, bicara mengenai harga normal soto di wilayah Yogyakarta sekelas soto bathok antara Rp8.000 sampai Rp10.000 per mangkok. Untuk es teh manis paling mahal Rp5.000 per gelar tapi normalnya Rp3.000 per gelas.

“Apalagi es teh tawar ya, paling Rp3.000 per gelasnya. Jika ditotal harga soto bathok + es teh tawar ya paling tidak anggap saja Rp15.000 semuanya. Bukan Rp25.000. Artinya, oknum penjual ini menipu harga,” terangnya.

Salah seorang pedagang makanan kaki lima kawasan Alun-Alun Utara Yogyakarta yang minta jati dirinya tidak ditulis dalam berita ini menyayangkan kejadian ini.

Pedagang tersebut pun mengakui bahwa fenomena permainan harga makanan di Yogyakarta menjadi perhatian karena banyak wisatawan mengeluhkan harga makanan yang tidak wajar. Seperti di area ramai seperti Malioboro, Alun-Alun Kraton dan titik lainnya.

“Kami pedagang makanan ini sering jadi bahan keluhan para wisatawan tentang harga yang terlalu mahal akibat ulah oknum pedagang sendiri,” katanya.

Disebutkan, keluhan soal tingginya harga makanan yang tidak wajar sering di inspeksi pemerintah Kota Yogyakarta ke warung-warung makanan, terutama musim libur.

“Dari Pemkot Yogyakarta sering kok ada inspeksi mendadak ke warung-warung mengecek harga. Tujuannya supaya harga tidak mahal dan wisatawan juga enak menikmati kuliner Yogyakarta,” tandas pedagang tadi.

Ditambahkan pedagang tersebut, Pemkot mewajibkan setiap warung untuk menampilkan daftar menu beserta harganya secara jelas di plang nama atau di dinding warung agar wisatawan tidak tertipu. Namun ada saja oknum pedagang yang tidak jujur atas anjuran Pemkot.

Peliput : Islam

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments