DetailNews.id – Di usia yang masih belia, Zubair Azzam Husain, bocah asal Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), berhasil menembus batas mimpi anak-anak seusianya. Bukan sekadar berprestasi di tingkat lokal, Azzam kini diakui sebagai karateka cilik berbakat Indonesia yang mengharumkan nama daerah bahkan hingga kancah internasional.
Meski baru berusia 9 tahun dan duduk di bangku kelas 3 SD Negeri 2 Molibagu, Azzam telah mencatatkan segudang prestasi gemilang di berbagai ajang karate nasional dan internasional. Sosok mungil kelahiran Gorontalo, 10 April 2016 ini menjadi simbol semangat juang, kedisiplinan, dan kegigihan anak-anak daerah dalam menaklukkan dunia.
Perjalanan Azzam di dunia karate dimulai pada tahun 2023 melalui KAJATI CUP di Bitung, ketika ia pertama kali turun di kelas Pra Usia Dini -25 Kg (putra usia 6–7 tahun). Sejak saat itu, langkahnya tak pernah surut. Berikut deretan prestasi yang berhasil diraih:
2024 – Juara 3 Pra Usia Dini -25 Kg Putra, Kejuaraan KORMI Bolmut
- 2024 – Bupati Cup 1
- 2024 – Liga INKANAS Manado
- Juara 2 Kumite Usia Dini -30 Kg Putra
- Juara 3 KATA Usia Dini Putra
- 2024 – Kapolda Cup Tondano
- Desember 2024 – Kejurnas INKANAS, Malang
Februari 2025 – Wadokai Championship, Gorontalo
- Juara 2 Kumite Usia Dini -30 Kg Putra
- Juara 3 KATA Usia Dini Putra
- Mei 2025 – Bupati Cup 1
- Juara 3 Kumite Usia Dini -30 Kg Putra
- Juni 2025 – Kejuaraan Internasional, Malaysia
- Masuk 8 Besar
2025 – SHUREIDO INTERNATIONAL CUP
- Masuk 8 Besar
- Meraih Medali Emas
Di balik setiap gerakan presisi dan mental juara Azzam, ada sosok penting yang berperan besar: Endang Luwiti, pelatih di Institut Karate-Do Nasional (Inkanas) Bolsel sekaligus ibu kandung Azzam. Endang yang juga seorang guru di SMA Molibagu menyampaikan bahwa bakat Azzam terlihat sejak dini.
“Sejak kecil dia punya daya juang tinggi. Bukan hanya latihan fisik, tapi dia juga tangguh secara mental. Setiap kali kalah, dia justru makin semangat untuk bangkit,” ujar Endang, Senin (07/07/2025).
Menurut Endang, Azzam tumbuh dalam lingkungan yang mendukung pembentukan karakter juara. Ia rutin menjalani latihan setiap pekan dan menjadikan karate sebagai bagian dari gaya hidup.
“Yah mungkin karena sering melihat saya latihan, jadi Azzam mulai menyukai karate sejak kecil,” tambahnya.
Azzam sendiri memiliki mimpi besar menjadi juara dunia dan mewakili Indonesia di berbagai kejuaraan internasional. Ia sangat mengidolakan Zaskia Salurante (Kakak Keong), atlet karate nasional asal Sulut.
Di tengah keterbatasan fasilitas dan minimnya dukungan sponsor, Azzam menunjukkan bahwa talenta yang dibarengi tekad kuat dapat menembus batas apa pun. Ia bukan hanya membawa pulang medali, tetapi juga membangun harapan dan menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda di Sulawesi Utara dan Indonesia.
Kisah Azzam adalah bukti bahwa potensi besar bisa lahir dari daerah-daerah pelosok, asalkan diberi ruang untuk tumbuh dan berkembang.
Peliput : Taufik Dali