DetailNews.id – Arena pasar malam GGC di Desa Mopuya, Kecamatan Dumoga Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow, yang semula dikenal sebagai tempat hiburan rakyat kini menyisakan keresahan mendalam. Warga mengungkap praktik perjudian berkedok permainan ketangkasan yang beroperasi bebas hampir setiap malam, bahkan hingga larut malam.
Kegiatan perjudian tersebut mengemas dirinya dalam permainan seperti bola giling dan permainan ketangkasan lainnya yang menjadi ajang taruhan uang. Warga sekitar sudah lama mengetahui aktivitas tersebut, namun tak ada tindakan nyata dari aparat maupun pemerintah desa untuk menghentikannya.
“Ini bukan hiburan, ini perjudian terang-terangan,” keluh salah seorang warga yang enggan disebut namanya.
Warga juga mengungkapkan kekhawatiran moral anak-anak yang ikut menyaksikan bahkan mencoba permainan tersebut. “Moral masyarakat rusak. Kami muak dengan pembiaran ini,” tegasnya.
Kemarahan warga mulai mengemuka karena dugaan pembiaran aparat penegak hukum dan pemerintah desa. Seorang tokoh masyarakat Desa Mopuya menilai sikap pasif aparat dapat menimbulkan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum.
Tokoh agama setempat juga mengecam keras aktivitas perjudian di pasar malam tersebut. “Tempat hiburan yang mengandung perjudian harus segera ditutup tanpa kompromi. Ini pelanggaran hukum dan merusak tatanan sosial masyarakat,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa aktivitas tersebut merupakan penghinaan terhadap penegakan hukum daerah.
“Polres Bolmong jangan menunggu laporan resmi. Ini sudah cukup bukti. Jika dibiarkan, artinya aparat turut berdiam di tengah kejahatan,” tegas tokoh agama tersebut.
Warga kini menanti langkah tegas dari Polres Bolaang Mongondow untuk menutup praktik perjudian di pasar malam GGC. Mereka berharap agar hiburan rakyat kembali menjadi tempat rekreasi yang aman dan bermoral, bukan sarang judi yang merusak tatanan sosial masyarakat Dumoga Utara.*
Peliput : Dayat Gumalangit
