- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
BerandaNewsWakil Ketum VI DPP MUKI Soroti Kekerasan Perempuan dan Anak

Wakil Ketum VI DPP MUKI Soroti Kekerasan Perempuan dan Anak

DetailNews.id, Yogyakarta – Wakil Ketua Umum VI DPP Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Dra Intje Masengi, M.Hum, M.Th, mengaku prihatin dengan terus berulangnya kasus kekerasan terhadap perempuan maupun anak di negeri ini.

Karena itu, Dra Intje sapaan karib Wakil Ketua Umum VI DPP MUKI ini meminta pengurus DPW dan DPD MUKI di daerah untuk berperang serta memperkuat aspek pencegahan dan pengawasan. Terutama di lingkungan keluarga dan internal organisasi MUKI.

Hal itu diungkapkan oleh Dra Intje saat mengikuti Rapat Kerja DPW MUKI DIY bersama DPD MUKI se Provinsi DIY di Gedung Gereja Bethanny Fress Annointing Yogyakarta, Rabu (19/11/2025) kemarin.

Intje menegaskan bahwa pengurus DPW dan DPD MUKI, termasuk pengurus DPW dan DPD di wilayah DIY agar membuat program pendidikan tentang pencegahan kekerasan verbal meliputi kekerasan fisik dan lainnya terhadap perempuan dan anak.

Hal ini dimaksudkan oleh Intje agar MUKI ikut berperan aktif dalam memerangi kekerasan perempuan dan anak. Pasalnya, perempuan, khususnya anak-anak merupakan aset sumber daya manusia (SDM) yang harus dilindungi.

“Jadi, kami DPP MUKI ingin pengurus MUKI di tingkat provinsi dan kabupaten, kota peka dan membuat pendidikan tentang pemahaman ber-medsos yang baik dan positif. Supaya apa?, untuk menghindari negatif flexing,” kata Intje yang juga Koordinator Wilayah DPW MUKI DIY.

“Negatif Flexing ini seperti memamerkan kekayaan, kesuksesan, gaya hidup mewah yang berlebih. Terlebih hal demikian ini bisa merugikan diri si anak, orang tua dan orang lain (masyarakat),” tambahnya.

Hal lain yang perlu juga dipahami sehingga perlu ada pengetahuan dalam rangka mencegah kekerasan perempuan dan anak itu seperti selfish. Dimana komunikasi dengan keluarga sangat sulit. Bahkan hubungan kedua belah pihak seolah jauh. Dan, anak lebih suka menyendiri dari orang tua atau keluarga.

Karena itulah, MUKI harus hadir dalam memberikan pemahaman ini kepada masyarakat. Khususnya di lingkungan anggota dan pengurus MUKI agar kekerasan tersebut bisa dicegah.

Diakui oleh Intje, kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terus terjadi dewasa ini bisa dikatakan sudah darurat. Pasalnya, kasus serupa terus berulang di berbagai daerah.

Untuk diketahui, Pengurus DPW MUKI DIY dan DPD MUKI se DIY telah melaksanakan rapat evaluasi kerja 2025 dan penyusunan program kerja 2026, berlangsung sukses. Terlebih forum tersebut dihadiri langsung pengurus DPP MUKI.

Adapun pengurus DPP MUKI yang ikut hadir rapat evaluasi kerja 2025 dan penyusunan program kerja 2026 yakni Ketua Harian, DR. Jannus O. Hutapea, Pdt. Dr. Joice E. Raranta, M.Th (Sekjen), Pdt. Dr. Philipus Setyanto (Waketum VI) dan St Irmando Manulang, SE (Ketua Dept OKK ).

Peliput : Islam

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments