DetailNews.id – Dinas Sosial (Dinsos) menggelar kegiatan Bimbingan dan Pemantapan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) Tahun 2022, bertempat di Coconut Resto, Kawasan Wisata Pantai Batu Pinagut, Boroko Timur. Kamis (18/8/2022).
Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan, Kemasyarakatan dan SDM, Hi. Abdul Mutho Daeng Mulisa, S.Pd., M.Si.
Usai membuka kegiatan, Staf Ahli Bupati menyematkan kartu peserta secara simbolis kepada Hendra Kaluku dan Nurul Fitria.
Dian S. Topayu, S.Sos dalam laporan panitia menyampaikan bahwa dasar pelaksanaan kegiatan ini adalah Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, Peraturan Menteri Sosial Nomor 29 Tahun 2012 tentang Taruna Siaga Bencana dan Peraturan Bupati Bolmut Nomor 68 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tat Kerja Dinsos Bolmut.
Lanjutnya, maksud kegiatan tersebut untuk membimbing dan melatih para Tagana dalam menghadapi pra, saat dan pasca bencana. Sedangkan untuk tujuan kegiatan itu adalah menjadikan SDM Tagana Kabupaten Bolmut lebih tangguh dan profesional.
Dian menambahkan, bahwa output yang diharapkan pada kegiatan ini agar para Tagana dapat bekerja sama dan kerja bersama pemerintah dan masyarakat dalam penanggulang bencana secara profesional sesuai bidang masing -masing di Bolmut.
Kegiatan yang digelar selama 2 (dua) hari tersebut di ikuti oleh 42 peserta, terdiri dari 35 orang laki -laki dan 7 orang perempuan dari Forum Tagana Bolmut yang berasal dari masing – masing kecamatan.
“untuk seluruh biaya kegiatan ini di bebankan pada DPA Dinsos Bolmut,” tutup Dian.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Utara, Dr. Zulkifli Golonggom, M.Si sebagai narasumber pada kegiatan tersebut, dalam pemaparan materinya mengungkapkan bahwa Keberadaan Tagana sangat krusial.
“Bayangkan, rapat antara Kemensos dan DPR RI beberapa waktu lalu sempat deadlock, masalahnya hanya satu, yaitu ada keinginan dari BNPB untuk menarik Tagana dari Kemensos ke BNPB.
Sementara, keberadaan Tagana ini telah tertuang dalam undang – undang yang secara otomatis berada di bawah Kemensos,” terang Golonggom.
“Itu artinya bahwa keberadaan Tagana dan apa yang telah dilakukannya selama ini, benar – benar memberi manfaat, sehingga itu perlu ada penguatan SDM untuk mereka,” jelasnya.
Ketika di wawancarai awak media, Zulkifli menjelaskan bahwa kegiatan tersebut adalah kegiatan revitalisasi kembali tugas dan fungsi Tagana dalam tugas – tugas penanggulangan bencana, baik itu pra, bencana dan pasca.
“Misalnya, bagaimana kebijakan, peran dan dukungan Dinsos Provinsi sebagai penerjemah dari arahan Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Utara, salah satunya adalah memastikan sumber potensi – potensi kesejahteraan sosial, salah satunya adalah Tagana ini bisa berfungsi optimal sesuai tugas dan fungsinya,” jelasnya.
“Tagana ini perlu ada upaya peningkatan kapasitas, dalam rangka bagaimana mereka bisa memberikan pendidikan atau edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengurangan resiko bencana,” terang Golonggom.
Zulkifli menambahkan, bahwa paradigma penanggulangan bencana ini sudah harus berubah. Bahwa mitigasi kebencanaan menjadi sangat urgent untuk disiapkan.
“kalau dulunya kita langsung menangani bencana, sekarang kita sudah harus memperkuat pra bencananya,” tegasnya.
Lanjutnya, “Mitigasi itu adalah bentuk identifikasi pengurangan potensi resiko bencana, pendataan dan pemetaan daerah bencana, penguatan SDM Taruna Siaga Bencana, Sosialisasi kepada potensial korban bencana. Ini yang perlu diperkuat oleh kita semua saat ini,” terangnya.
Di tempat yang sama, salah satu peserta, Koordinator Tagana Kabupaten Bolmut, Hendra Kaluku mengusulkan agar adanya penambahan fasilitas dan jalur evakuasi di daerah.
“sebagaimana pengalaman kami saat bencana banjir kemarin, ada daerah yang terisolir dan sulit di jangkau saat melakukan evakuasi korban, saya kira kalau ada fasilitas misalnya Motor Rescue, maka kita tidak akan kesulitan dalam menangani korban bencana,” jelas Hendra.
Di akhir pemaparannya, Zulkifli menantang para peserta.
“Bagi Tagana yang mampu mengidentifikasi daerah rawan bencana di awal sebelum bencana terjadi, maka saya akan memberikan pengharagaan kepadanya sebagai bentuk apresiasi, saya akan berusaha bagi peserta yang mampu melakukannya akan mendapat penghargaan langsung dari Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Utara,” tutup Zulkifli.
Turut dalam dalam kegiatan tersebut Staf Ahli Bupati, Kepala Dinas Sosial Bolmut, Kabid Linjamsos Dinsos Sulut, Sekretaris Dinsos dan Jajaran, Ketua Forum Komunikasi Tagana Sulut dan para peserta. (IR)