spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
BerandaBolselWarga Desa Milangodaa, Milangodaa Barat, Milangodaa Utara, Tolutu dan Nunuka Raya Gelar...

Warga Desa Milangodaa, Milangodaa Barat, Milangodaa Utara, Tolutu dan Nunuka Raya Gelar Tradisi Mandi Safar di Wilayah Masing-Masing

DetailNews.id – Ratusan warga Kecamatan Tomini khususnya desa Milangodaa, Milangodaa Barat, Milangodaa Utara, Tolutu dan Nunuka Raya menggelar tradisi Mandi Safar di wilayah masing-masing, Rabu (21/09/2022).

Masyarakat setempat secara turun-temurun melaksanakan tradisi Mandi Safar setiap tahun, meski saat pandemi COVID-19. Ratusan warga baik itu laki-laki maupun perempuan, orang tua maupun pemuda, serta pendatang dari desa-desa tetangga.

Mandi Safar telah menjadi tradisi sejak ratusan tahun silam di sebagian besar daerah di Indonesia yang merupakan negara mayoritas muslim. Namun, di daerah Bolaang Mongondow Selatan khususnya Kecamatan Tomini Mandi Safar tetap digelar dan meskipun saat pandemi pada puncaknya di tahun 2020.

Sekdes Milangodaa, Mahmud Dali mengatakan, tradisi Mandi Safar kali ini tidak ada bedanya dengan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, dalam acara ini, semua warga berbondong-bondong turun ke pantai untuk mandi di air laut yang sudah didoakan.

“Tidak ada bedanya sebelum covid dan pada saat covid, suasananya tetap seperti ini. Dan itulah harapan masyarakat juga, melalui tokoh adat, tokoh agama, kita bisa mendoakan agar terlepas dari wabah,” tuturnya.

Ia menjelaskan, kegiatan mandi Safar dilakukan untuk upaya spiritual ke arah pendekatan diri kepada Allah SWT yang dilakukan warganya. Selain itu juga merefleksikan sejarah syiar agama Islam , serta meminta perlindungan agar terhindar dari wabah penyakit yang berbahaya termasuk COVID-19.

“Tujuannya hanya merefleksikan kejadian yang terjadi di masa lampau. Dan sebenarnya Mandi Safar di tempat lain juga ada. Tetapi sesungguhnya makna Mandi Safar pada akhir bulan Safar itu untuk menghindarkan kami warga kecamatan Tomini agar terhindar dari segala macam wabah termasuk wabah COVID-19,” ucapnya.

Ia menjelaskan dengan memanjatkan doa yang dilakukan saat matahari terbenam, diharapkan agar tenggelamnya matahari diikuti tenggelamnya segala masalah dan penyakit, serta dapat membawa masyarakat terhindar dari segala marabahaya, dan wabah.

“Wabah ini kan bukan hanya kejadian pada masa lampau, masa sekarang, tapi wabah ini bisa terjadi kapan saja. Semoga dengan doa tadi, masyarakat Kecamatan Tomini ikut terhindar dari wabah-wabah yang ada termasuk COVID-19,” pungkasnya.

(TD)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments