DetailNews.id, Nusa Utara – Kampung Siaga Bencana (KSB) di Desa Bukide Kec Nusa Tabukan Kab. Kepl. Sangihe dan Kelurahan Bahoi Kec. Tagulandang Kab. Kepl. Sitaro sukses dibentuk Kementerian Sosial RI, Dinas Sosial Provinisi Sulawesi Utara untuk meminimalisir terjadinya bencana di daerah kepulauan, dan di support oleh Dinas Sosial Kabupaten masing-masing. Kegiatan yang berlangsung selama tiga ( 3 ) hari, sejak hari Selasa 19 April sampai 21 April 2022 ini di rangkaikan dengan Tagana Masuk Sekolah dan (TMS) dan Penyerahan Logistik Lumbung Sosial.
Kegiatan KSB di Kec. Nusa Tabukan hadiri Tim Penanganan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos RI, Bupati Jabes Gaghana, Kadis Sosial Provinsi dr. Rinny Tamuntuan, sementara di Kec. Tagulandang Selain dihadiri Tim Kemensos, Bupati Sitaro yang di wakili Asisiten III, Sekertaris Dinas Sosial Prov. dr. Merry Mawardi, SpA dan Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dr. Zulkifli Golonggom, M.Si,.
dr. Rinny Tamuntuan menyampaikan KSB berperan penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana. Hadirnya warga yang masuk dalam pengurusan KSB menjadi pelopor meningkatkan partisipasi warga untuk terlibat aktif terhadap mitigasi dan penanggulangan korban bencana alam yang dapat terjadi kapanpun, “saya berharap Kementerian Sosial RI bisa membentuk kampung siaga bencana di kecamatan lain yang ada di kabupaten Sangihe, khususnya yang memiliki titik rawan bencana, hal ini penting, mengingat kondisi geografis kabupaten Sangihe serta kondisi iklim yang cenderung berubah-ubah secara extrim,” ujar Tamuntuan yg juga Birokrat Pemprov Sulut kandidat kuat Penjabat Bupati Kepulauan Sangihe Mei mendatang.
Selesai pengukuhan KSB dan sambutan dilanjutkan dengan penyerahan logistic lumbung sosial masing-masing senilai Rp. 140.340.950 dari Tim Kemensos RI Pak Arif kepada Bupati Kab. Kepl. Sangihe Jabes Gaghana dan Di Tagulandang di serahkan oleh Pak Indra kepada Bupati Kep. Sitaro yang diwakili Assisten III Drs Denny D Kondoj MSi dan selanjutnya di serahkan kepada masing-masing KSB.
Sebagaimana diketahui saat media ini mewancarai Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Utara Dr. Zulkifli Golonggom, M.Si, Pembentukan Kampung Siaga Bencana, diawali hari pertama dengan sosialisasi untuk membangun partisipasi masyarakat dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam, untuk mewujudkan itu pada hari kedua dilaksanakan pelatihan untuk membekali peserta dengan serangkaian pengetahuan yang berhubungan dengan penanggulangan bencana dengan narasumber secara daring oleh Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Kementerian Dalam Negeri, Direktur Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi dan Secara Luring dengan fasilitator dari BPBD Kabupaten, Kemudian untuk membentuk serangkaian ketrampilan penanggulangan bencana, peserta di latih oleh Instruktur dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Training Center Kemensos RI Kang Azenk di Nusa Tabukan dan Kang Azenk, di Tagulandang di bantu Tim Tagana Provinsi Sulut dan Tim Tagana Kedua Kabupaten.
pada hari ketiga untuk mengukur ketrampilan tekhnis peserta dilaksanakan simulasi penanggulangan bencana, selanjutnya di tutup dengan pembentukan -pengukuhan Pengurus KSB dan Penyerahan Logistik Lumbung Sosial yang terdiri dari Permakanan siap saji, Perlengkapan Sandang, Selimut, Kasur, Tenda Keluarga dan lain-lain, khusus lumbung sosial ini diberikan di lokasi KSB untuk memermudah pasokan ketersedian sumberdaya logistik kala terjadi bencana yang menyulitkan akses penyaluran dan distribusi logistic bencana sebagaimana menjadi program dari Menteri Sosial Tri Risma Harini di berbagai daerah yang rawan potensi bencana alam.
Di tambahkan pula oleh Kabid Zulkifli, dalam rangkaian KSB dan Penyediaan Lumbung Sosial dilaksanakan Tagana Masuk Sekolah (TMS) dilakukan dengan tujuan agar berbagai unsur dalam masyarakat sejak usia dini, anak dan remaja memahami potensi kerawanan bencana di daerahnya dan memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan pencegahan maupun pengurangan resiko yang tersebar masing-masing 10 titik Sekolah SMA/SMK, SMP dan SD terdekat dengan lokasi KSB.
Kegiatan Pengukuhan Pengurus Kampung Siaga Bencana ini berjalan sukses juga di hadiri masing-masing Kepala Badan dan Jajaran BPBD, Dinas Kesehatan, SAR, BMKG, TNI/Polri, Camat, Perwakilan Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan ratusan masyarakat desa dan kampung terdekat lokasi KSB. (*)