DetailNews.id – Surat yang dilayangkan oleh Tim Sepakbola Persatuan Sepakbola Indonesia Desa Tomoagu (Persitom FC) kepada Panitia Turnamen Sepakbola Antar Klub Minanga Cup dengan tuntutan untuk menegakkan aturan sesuai hasil Technical Meeting (TM) yang telah disepakati oleh seluruh peserta turnamen tidak mendapatkan hasil yang diharapkan.
Dalam surat tersebut, pihak Persitom FC meminta Panitia untuk meninjau kembali hasil Technical Meeting dan mengambil keputusan sesuai hasil yang telah disepakati dalam Technical Meeting tersebut.
Sebelumnya, dalam pertandingan babak semi final yang mempertemukan Persitom FC versus Alfaraya FC, diduga terdapat pelanggaran hasil Technical Meeting yang dilakukan oleh Tim Alfaraya FC dengan memainkan 6 pemain transfernya sekaligus.
Pasalnya, dalam point 9 yang telah disepakati oleh seluruh klub peserta turnamen pada Technical Meeting terdapat larangan bagi setiap klub untuk menurunkan pemain transfer lebih dari 5 orang dalam satu pertandingan.
Sementara itu, Panitia Minanga Cup mengambil keputusan untuk menjadwalkan kembali pertandingan kedua tim tersebut pada hari Minggu 20 Maret 2022 nanti. Keputusan Panitia Minanga Cup tersebut dianggap tidak konsisten oleh pihak Persitom FC.
Dalam keterangannya, Manager Tim Persitom FC, Abdullah Lauma mengatakan, “Hasil Keputusan Panitia Minanga Cup ini sangat menyimpang dari hasil Technical Meeting yang telah disepakati, bahwa pelanggaran yang dilakukan oleh Tim Alfaraya FC seharusnya mendapatkan hukuman diskualifikasi dari kompetisi ini, bukan menjadwalkan kembali pertandingan dengan Tim kami” Tegas Lauma.
Sementara itu, Kapten Tim Persitom FC, Arman Pakaya menambahkan, “kami merasa dirugikan dengan keputusan panitia yang tidak mengacu kepada hasil technical meeting ini, melainkan membuat keputusan sendiri. Parahnya, keputusan panitia tidak dalam bentuk surat resmi, melainkan hanya via chat whatsapp (WA) dengan Indra Ali selaku Ketua Panitia Pelaksana Minanga Cup, sesal Arman.
“kejadian ini telah menciderai persepakbolaan di Bolaang Mongondow Utara, kelihatannya panitia dalam melaksanakan kegiatan itu tidak mengacu pada aturan-aturan baku PSSI”, ungkap Junardi yang juga adalah Kiper Persitom FC ini.
Terpisah, Pelatih Kepala Persitom FC, Efendi Bolota meminta kepada Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Bolmut untuk mengevaluasi kegiatan tersebut juga meninjau kembali beberapa lisensi yang ada pada perangkat pertandingan di turnamen itu. “jika tidak dilakukan evaluasi oleh Askab PSSI Bolmut, maka kami akan melangkah dan Menggugat ke Asprov PSSI Sulut dalam penyelesaian masalah ini”, Kunci Bolota.
(IR)
