DetailNews.id – Kurang lebih enam bulan channel YouTube “Podcast Swara Nato” hadir dengan membawa misi edukasi untuk masyarakat. Konten pertama yang dirilis dengan judul: Iskandar Kamaru dan Prestasi di HUT Bolsel ke-13 tahun. Durasinya sekitar 26 menit. Semenjak itu, pemerintah daerah memiliki saluran informasi yang begitu mudah diakses publik lewat media sosial.
Podcast Swara Nato merupakan prakarsa dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bolsel. Sudah ada 17 video yang dilahirkan. Setiap kali konten yang di publish bisa mendapatkan penonton ratusan hingga ribuan orang. Durasinya mulai dari 30 menit hingga satu jam. Isu yang diangkat pun beragam: mulai dari aspek pemerintahan, hukum, kesehatan, pendidikan, pariwisata, kesenian, humor hingga yang terbaru adalah lingkungan.
“Peraturan Daerah (Perda) nomor 8 tahun 2019 tentang ‘Pembentukan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Lokal Suara Nato’ telah ada. Namun karena sejumlah perlengkapan Radio ini membutuhkan anggaran besar, kurang lebih 1 miliar, maka kami berinisiatif menciptakan saluran informasi yang tidak terlalu memakan biaya. Lahirlah Podcast Swara Nato,” ujar Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Publik, Diskominfo Bolsel, Bharata Prabowo Asmongin.
Bowo sapaan akrabnya mengatakan, selain karena Podcast ini tidak memakan biaya begitu besar, alasan lain mendasari ketidakhadiran Radio lokal diakibatkan pandemi Covid-19 yang membikin sejumlah daerah di Indonesia mengalami defisit anggaran, termasuk Kabupaten Bolsel. Sehingga meskipun dalam keadaan yang serba sulit itu, pihaknya tetap mengupayakan agar publik memperoleh informasi terkait kinerja pembangunan pemerintah daerah.
“Kehadiran Podcast Swara Nato selain tak terlalu membebani anggaran daerah, juga mengikuti konteks kekinian. Media streaming ini pun menjadi tuntutan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk dimanfaatkan, sebagaimana amanat Permenkominfo nomor 8 tahun 2019,” ucap Bowo.
Kata Swara Nato sendiri terselip makna seperti apa yang diutarakan Bowo. Swara memiliki arti: “suara wakil rakyat”. Sedangkan Nato adalah “torang”, diambil dari dialek Bolango, yang merupakan salah satu suku yang ada di Bolsel. Meskipun begitu, katanya, pemilihan diksi Nato ini tidak sedang mengucilkan suku lain di daerah itu, seperti Gorontalo, Mongondow maupun Sangihe. Namun yang paling penting adalah substansi dari lahirnya gagasan ini.
Bowo menegaskan kehadiran Podcast Swara Nato tidak sekadar menjadi corong pemerintah ihwal sebagai fungsi keterbukaan informasi publik, melainkan juga sebagai interupsi suara rakyat kecil yang kadang-kadang abai disentuh oleh keadilan. Dengan hadirnya Swara Nato, sedianya menjadi sarana kritik yang membangun dan membantu keberlanjutan pembangunan di Bolsel.
Eksistensi Swara Nato sebenarnya memberi ruang masyarakat untuk senantiasa kritis dalam menyikapi setiap persoalan, terlebih yang berseliweran di media sosial. Apalagi setiap isu yang misalnya berkembang itu tidak didasari oleh sejumlah data. Dengan narasi-narasi yang disuguhkan melalui Podcast ini, paling tidak, menjadi oase di tengah menjamurnya informasi hoax.
“Isu aktual juga akan kami akomodir. Misalnya dengan mengundang narasumber yang berhubungan dengan dinas terkait untuk supaya dijelaskan titik masalahnya,” ucapnya.
Selain itu, kata Bowo, supaya Podcast Swara Nato bagaimana bisa lebih dekat dengan masyarakat, maka dari 17 video yang sudah diproduksi mulai dari tahun 2021 itu, juga diselipkan konten-konten humor, misalnya dengan menghadirkan: Mantri Oro, Om Gondrong dan Isal Gorapu dari Provinsi Gorontalo.
“Jadi tidak selamanya Swara Nato ini kaku. Kadang-kadang menyuguhkan hiburan untuk masyarakat Bolsel,” ujarnya.
Bowo menambahkan, di 2022 konsep Swara Nato akan sedikit berbeda. Jika sebelumnya setiap Podcast dilangsungkan di dalam ruangan, maka kali ini akan digelar di luar ruangan dengan manyasar sejumlah objek wisata di Bolsel, seperti pada awal tahun saat menghadirkan narasumber Dr. Titiek Setyawati, Ahli Ekologi, yang mengangkat tema: Melestarikan Sumber Daya Alam Bolsel. Lokasinya di tracking Mangrove Panango, Desa Tabilaa.
(TD)