spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
BerandaBoltimDewan Boltim : Sungai Buyat Resahkan Warga

Dewan Boltim : Sungai Buyat Resahkan Warga

DetailNews.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) turun langsung melihat sungai di Desa Buyat yang diduga tercemar limbah tambang. Ketua DPRD Boltim Fuad Landjar SH pada Rabu (22/7/2021) bersama rombongan meninjau lokasi sungai.

Selain Fuad, proses peninjauan dilaksanakan oleh Ketua Komisi II Sofyan Alhabsyi, Sekretaris Komisi II Sunarto Kadengkang, Anggota Komisi II Richi Hadji Ali dan Sekretaris Komisi III Revy Lengkong yang didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Syukri Tawil, Camat Kotabunan Ahmad Alheid dan beberapa Sangadi Buyat Bersatu.

Kepada media ini, Sofyan Alhabsyi menyampaikan peninjauan langsung Sungai Buyat terkait dengan keresahan masyarakat akibat dugaan pencemaran yang terjadi akhir-akhir ini. Politisi PKB ini meminta Provinsi Sulut ikut turun dalam dugaan pencemaran sungai, mengingat posisi sungai yang berada di batas wilayah dua daerah yakni Kabupaten Boltim dan Minahasa Tenggara (Mitra).

“Seperti apa bentuk pencemarannya dan bagaimana solusinya, ini harus diteliti dengan cermat,” kata Abah Um sapaan akrabnya.

Sunarto Kadengkang juga menuturkan, dugaan pencemaran Sungai Buyat tidak boleh dianggap enteng. Sebab, hal ini menyangkut keselamatan lingkungan, ekosistem hewan dan manusia.

“Yang menyebabkan air sungai keruh ini diduga adalah aktivitas pertambangan dari wilayah Kabupaten Mitra, Pemprov Sulut perlu menindaklanjuti ini,” ujar Sunarto

Reevy Lengkong menambahkan, pihak DLH harus sigap merespon informasi dugaan pencemaran sungai seperti ini.
“Jangan menunggu ada korban baru bertindak. Begitu ada informasi harus segera turun dan tindaklanjuti, jangan menunggu laporan dulu,” imbaunya.

Di lain pihak, Salah satu warga yang tidak ingin dibeberkan namanya menjelaskan, belum ada penjelasan detail dari instansi terkait kepada masyarakat setempat mengenai pencemaran sungai itu.

“Kami memang cukup resah dengan air sungai yang menjelma menjadi keruh. Ada memori lama yang cukup menakuti kami. Sementara itu, tidak ada penjelasan dari pemerintah soal air sungai yang entah telah tercemar atau tidak. Di lain itu, terdapat aktifitas warga yang melakukan penambangan apalagi kalau koorporasi lokal atau asing menduduki area yang bakal menyebabkan sungai dicemari. Secara laten, ketakutan kami adalah sikap keberpihakan elit. Kepada kami atau kepada mereka,” Tegasnya.

(WA)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular

Recent Comments